Anggrek
adalah tanaman yang menjadi primadona di seluruh dunia. Indonesia memiliki alam
yang masih indah dan hutan-htan yang masih terpelihara memiliki 5000 – 6000 spesies
dari total 26000 spesies. Anggrek tersebar luas di wilayah Indonesia yang salah
satunya tumbuh di Kalimantan Barat. Di daerah Kalimantan Barat sendiri hutan-hutan
di pedalaman menyimpan keanekaragaman anggrek. Berikut ini beberapa jenis
anggrek yang hidup di Kalimantan Barat, antara lain:
Anggrek Ekor Tikus
Anggrek
ekor tikus memiliki nama ilmiah Paraphalaenopsis
Sepentilingu ini merupakan tanaman masuk dalam kategori anggrek langka. Populasi
di alam semakin sedikit bahkan terancam punah. Perburuan terus-menerus tanpa Kendali
menjadi penyebab utama. Luas area hutan yang menjadi tanaman anggoa family Orchidaceae juga terus berkurang
sehingga lambat laun habitatnya terus menyempit.
Di
seluruh dunia Paraphalaenopsis hanya memiliki 4 spesies antara lain Paraphalaenopsis laycockii, Paraphalaenopsis
serpentilingua, Paraphalaenopsis labekunsis, dan Paraphalaenopsis denevei. Semua species dari genus
paraphalaenopsis hidup secara epifit dan sangat menyukai cahaya yang terang serta
suhu yang hangat. Bunga-bunganya sangat cantik dan biasanya mekar di awal musim
semi dengan ukuran 2,5 cm sampai 2,7 cm. salah satu speciesnya yaitu
Paraphalaenopsisserpentilingua memiliki bibir bunga yang berbelah menyerupai
lidah ular sehingga kadang dikenal juga dengan sebutan “the snake tongue orchid”
atau anggrek lidah ular.
Anggrek
ekor tikus akar udara tanamannya ada yang memiliki cabang dan ada juga yang
tidak bercabang. Batang anggrek ekor tikus ini sangat pendek dan tertutup
seludang daun. Bentuk daunnya membulat panjang menyerupai pensil alias terete,
beralur, dan berwarna hijau gelap. Perhiasan bunganya berjumlah 6 helai terdiri
dari 3 kelopak dan 3 mahkota.
Anggrek Tebu
Anggrek
tebu memiliki nama ilmiah Grammatophyllum specisum. Anggrek tebu sering disebut
juga sebagai anggrek macan meskpin rancu Grammatophyllum scriptum yang memiliki
nama serupa. Anggrek tebu tersebar alami mulai dari Myanmar, Thailand, Laos,
Malaysia, Vietnam, New Guinea hingga Indonesia. Anggrek tebu tumbuh di
sela-sela atau pangkal pohon besar di daerah dataran rendah yang beriklim
tropis. Anggrek ini membutuhkan sinar matahari langsung.
Anggrek
tebu memiliki bunga yang berwarna kuning dengan bitnik-bintik berwarna cokelat,
merah atau merah kehitam-hitaman. Bunga anggrek tebu tahan lama dan tidak mudah
layu. Meskipun telah dipotong dari batangnya bunga raksasa yang super besar dan
berat ini mampu bertahan 2 bulan. Anggrek tebu memiliki ukuran yang besar. Malai
dapat tumbuh mencapai ketinggian 2,5 – 3 meter dengan diameter sekitar 1,5 – 2 cm.
Setiap malai bisa memiliki puluhan bahkan mencapai serratus kuntum bunga yang
masing-masing bunga berdiameter sekitar 10 cm. Batang anggrek tebu mirip dengan
tebu, hal ini yang menjadi alasan penamaan anggrek tersebut dikenal dengan
anggrek tebu. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat mencapai berat lebih
dari 1 ton. Anggrek ini layak menyandang predikat sebagai anggrek terbesar dan
terberat atau anggrek raksasa.
Anggrek Hitam
Anggrek hitam memiliki nama ilmiah Coelogyne Panduata. Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan sympodial. Anggrek hitam membentuk rumpun yang mana setiap satuan tanaman saling terhubung dengan akar tinggal (rizhome). Tunas baru yang tumbuh muncul dari tanaman sebelumnya secara mendatar dan tumbuh ke atas. Tunas baru tersebut akan tumbuh lebih besar dan akan terlihat menggelembung pada batangnya. Disini terbentuk sebagai umbi semu.
Fungsi dari umbi semu untuk
menyimpan cadangan makanan dan jika tanaman kekurangan air maka tidak akan
segera kekeringan. Batang anggrek hitam membentuk umbi semu, bundar panjang,
pipih dengan panjang 10 – 15 cm. Daun anggrek ini berbentuk lonjong,
berlipat-lipat panjang mencapai 40 cm dan lebar 10 cm. Bunga anggrek hitam
sangat elegan dan indah tersusun pada rangkaian tandan dengan panjang 15 – 20 cm
dan jumlah bunganya mencapai 14 kuntum per tandan. Kelopak bunga berbentuk
lanset, lancip, dan berwarna hijau ditengahnya terdapat lidah (labellum)
berbentuk biola bertekstur warna hitam dan background warna hijau muda.
Anggrek Bulan
Anggrek
bulan memiliki nama ilmiah Phalaenopsis Amabilis. Anggrek bulan merupakan salah
satu angota genus Phalaenopsis, genus yang pertama kali ditemukan oleh seorang
ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Phalaenopsis sendiri sedikitnya terdiri
atas 60 jenis (spesies) dengan sekitar 140 varietas yang 60 varietas
diantaranya terdapat di Indonesia.
Anggrek
bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya
matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk
memanjang. Akar anggrek bulan berwarna putih berbentuk bulat memanjang dan
terasa berdaging. Bunga anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu
mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
Anggrek
bulan merupakan jenis anggrek yang memiliki ciri khs kelopak bunga yang lebar
dan berwarna putih. Meskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil
persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna beragam
jenis. Lantaran keindahan bunganya wajar jika kemudian anggrek bulan ditetapkan
sebagai puspa pesona.
Itulah
informasi dari kami tentang anggrek yang hidup di Kalimantan Barat.
Terimakasih kepada para pembaca. Semoga mendapatkan sedikit pengetahuan dan
wawasan dari kami.
Apakah
Anda salah satu pecinta tanaman Anggrek? dan masih bingung dimana belinya?
Disini kami menyediakan berbagai jenis bibit tanaman Anggrek unggulan untuk hiasan rumah atau taman Anda. Untuk pemesanan silahkan kunjungi https://indosuplai.com/jual-bibit-anggrek/
Untuk pemesanan media tanam pakis silahkan kunjungi https://indosuplai.com/jual-pakis-media-tanam-bunga-anggrek/
Posting Komentar