Anggrek
merupakan salah satu tanaman hias yang banyak digemari para pecinta tanaman,
karena bentuk bunganya sangat indah dan cantik. Warna dan ukuran dari anggrek
juga bervariasi. Beberapa spesies anggrek ada yang memiliki aroma harum yang
tahan lama. Budidaya anggrek pun juga mudah apabila dilakukan oleh pemula yang
menjadikan anggrek sebagai bisnis jualbeli.
Anggrek
bisa dikembangbiakan sendiri dengan dua cara yaitu secara generative dan vegetative.
Generative merupakan cara perkembangbiakan dengan penyerbukan. Sedangkan, vegetative
merupakan cara perkembangbiakan dengan cara mengambil sedikit bagian dari
tanaman indukan. Secara jelasnya akan dijelaskan perkembangbiakan dibawah ini.
Perkembangbiakan Anggrek Secara Vegetatif
Perbanyakan
dengan cara vegetative umumnya bisa menghasilkan keturunan yang sifatnya sama
dengan induknya. Kalaupun ada penyimpangan, hal ini disebabkan oleh factor luar
seperti pemupukan. Factor ini bisa menyebabkan ukuran tanaman atau ukuran bunga
menjadi lebih besar. perbanyakan vegetative dilakukan dengan cara mengambil
bagian tanaman lalu menanamnya secara terpisah. Cara perkembangbiakan anggrek
secara vegetative, antara lain sebagai berikut:
Menggunakan Setek
Cara
perbanyakan dengan setek umumnya dilakukan pada anggrek monopodial atau
berbatang satu serta cara hidupnya terrestrial seperti anggrek Arachnis sp, Vanda terrestrial, dan
Aeridachnis sp. Ambil tanaman yang
tinnginya sudah mencapai 2 (dua) meter atau lebih. Sekitar 80 cm dari pucuk
tanaman, batang anggrek dipotong dengan gunting tajam.
Potongan
batang ini kemudian ditanam dan bagian pangkalnya dirawat. Setelah 6 (enam)
bulan, pada batang ini sudah muncul tunas-tunas baru sekitar 60 cm dan berakar.
Tunas baru ini pun bisa dijadikan setek untuk ditanam kembali.
Pemisahan Rumpun
Pemisahan
rumpun dilakukan dengan memecah tunas tanaman anggrek sympodial atau berbatang
semu, seperti Dendrobium sp dan Cattleya sp. Anggrek yang siap dipecah
sebaiknya dipilih yang bercabang 3 – 5 untuk dipisahkan.
Menggunakan
Keiki
Keiki
adalah anakan yang tumbuh liar di ujung umbi. Keiki ini umumnya muncul di
ruas-ruas tanaman anggrek dewas. Keiki terbentuk jika media tanam tidak pernah
diganti, sehingga kar tanaman banyak rusak. Hal ini menyebabkan pertumbuhan
tunas pindah ke ruas tanaman. Pada tanaman anggrek yang rajin diganti media
tanamnya jarang muncul keiki.
Keiki
yang digunakan berukuran panjang kira-kira sejengkal dan sudah menghasilkan
akar sebanyak 3 – 4 helai. Saat memotong keiki, umbi induk harus ikut terangkat
tujuannya agar anggrek tetap mendapt suplai makanan lewat umbi. Keiki sebaiknya
tidak langsung ditanam tetapi ditempelkan dulu di lempengan pakis sampai terjadi
penambahan umbi. Jika umbi sudah terbentuk 2 – 3 buah, keiki siap dipindahkan
ke pot. Anggrek yang diperbanyak dengan keiki masa berbunganya lebih lama
dibandingkan dengan cara pemisahan rumpun. Perbanyakan anggrek dengan cara
keiki hanya bisa dilakukan pada anggrek Dendrobium
sp.
Kultur Jaringan
Perbanyakan
tanaman melalui kultur jaringan merupakan peluang besar untuk mengatasi
kebutuhan bibit dalam jumlah besar serentak, dan bebas penyakit sehingga bibi
yang dihasilkan lebih sehat serta seragam dalam waktu relative singkat sehingga
lebih ekonomis (Rahardja, 2003). Teknik perbanyak tanaman ini dapat dilakukan
sepanjang waktu tanpa tergantung musim. Selain itu, kultur jaringn juga dapat
digunakan dalam pelestarian plasma nutfah yang hampir punah dan percepatan
pemulian tanaman.
Manfaat
lain dari kultur jaringan adalah keseragaman genetic dan memperbanyak tanaman
yang sulit secara vegetative. Perbanyakan dengan cara ini akan menghasilkan
bibit dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan perbanyak cara
lainnya. Hanya dengan sebagian kecil dan jaringan tanaman sudah bisa diperoleh
ribuan bibit. Perbanyakan ini umumnya dilakukan yang beriorientasi usaha atau
bisnis dalam skala besar untuk memenuhi permintaan konsumen.
Perkembangbiakan
secara vegetative memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut kelebihannya antara
lain:
- Relative lebih cepat berbunga
- Lebih sederhana dan mudah dilakukan oleh orang awam
- Sifat anakan sama dengan indukan jadi bisa mempertahankan keunggulan indukan
- Bisa menghasilkan individu baru dalam jumlah yang relative banyak dalam waktu singkat (kultur jaringan)
Berikut
kekurangannya antara lain:
- Hasil anakan tidak ada variasi genetic (vegetative)
- Rentan terhadap serangan hama karena tidak ada variasi maka jika terjadi serangan hama semua turunannya juga berpotensi yang sama
- Biaya mahal untuk produksi massal (kultur jaringan)
Itulah
informasi dari kami tentang perkembangbiakan anggrek secara vegetatif.
Terimakasih kepada para pembaca. Semoga mendapatkan sedikit pengetahuan dan
wawasan dari kami.
Apakah
Anda salah satu pecinta tanaman Anggrek? dan masih bingung dimana belinya?
Disini
kami menyediakan berbagai jenis bibit tanaman Anggrek unggulan untuk hiasan
rumah atau taman Anda. Untuk pemesanan silahkan kunjungi https://indosuplai.com/jual-bibit-anggrek/
Untuk pemesanan media tanam pakis silahkan kunjungi https://indosuplai.com/jual-pakis-media-tanam-bunga-anggrek/
Posting Komentar