Anggrek merupakan tanaman hias yang
paling digemari oleh para hobiis. Anggrek memiliki banyak spesies yang tersebar
di wilayah Indonesia, bahkan setiap daerah memiliki anggrek spesies khasnya
sendiri. Anggrek perlu dirawat secara teratur dan rutin untuk kelangsungan
hidupnya. Cara merawat anggrek tidak boleh sembarangan, sebelum menanam anggrek
sebaiknya para hobiis mempelajari cara merawat anggrek di internet atau dari pengalaman
orang lain seperti petani anggrek.
Perawatan anggrek memang susah,
tetapi jika dilakukan terus menerus akan terbiasa. Jika salah dalam melakukan
perawatan anggrek, maka akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti
anggrek rentan terserang berbagai penyakit yang bisa saja menyebabkan anggrek
akan layu dan busuk, bahkan anggrek bisa mati.
Selain perawatan pada anggrek, para
hobiis juga perlu mengetahui penyakit apa saja yang bisa menyerang anggrek agar
dapat diobati sehingga anggrek dapat bertahan hidup. Berbagai sebab penyakit
anggrek tersebut akan semakin mudah menyerang tanaman anggrek jika kondisi
lingkungan kurang mendukung. Misalnya terlalu lembab, kebersihan yang kurang,
aliran udara yang tidak baik dan sinar matahari yang kurang. Boleh dikatakan factor
primer kesehatan anggrek adalah pada lingkungan. Jika lingkungan kondusif maka
tanaman bunga anggrek lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Beberapa penyakit pada anggrek, antara lain sebagai berikut :
- Penyakit Anggrek Akibat Virus
Penyakit anggrek akibat virus ini
gejalanya kurang jelas terdeteksi, namun bisa diamati jika tanaman mengalami
gejala penyimpangan dalam pertumbuhannya misalnya bunga menjadi kecil atau
tanaman malas berbunga, daun kerdil atau keriting, dan bisa jadi terserang
virus.
- Penyakit Anggrek Bercak Bercincin Akibat Virus
Penyakit bercak bercincin yang
menyerang anggrek disebabkan virus TMV-O (Tabacco Mozaic Virus Odontoglossum). Gejala
serangan ditandai dengan timbulnya lingkaran atau garis-garis khlorotik
berwarna kekuningan pada permukaan daun.
Pada anggrek Cattleya, gejala infeksi
virus ini bervariasi yaitu beberapa gars-garis klorotik, bercak-bercak bentuk cincin. Pada oncidium bercak-bercak
nekrotik berwarna hitam tampak nyata pda permukaan bawah daun. Jenis-jenis
anggrek lain yang dapat terserang virus ini adalah Cymbidium, Dendrobium,
Epidendrum, Phalaenopsis, dan Vanda.
Penyakit bercak cincin dapat
disembuhkan dengan obat. Penyakit ini hanya dapat dikendalikan dengan
pencegahan, yakni membuang bagian tanaman yang saki serta mensterilkan semua
alat-alat potong yang digunakan untuk merawat tanaman.
- Penyakit Anggrek Akibat Bakteri
Penyakit anggrek akibat bakteri
mengalami gejala pembusukan dan biasanya pembusukan ini ditandai dengan
kelarnya lender yang kadang disertai denga bau busuk.
- Penyakit Anggrek Akibat Jamur
Ciri-ciri tanaman anggrek yang
terserang penyakit yang berasal dari jamur adalah munculnya benang-benang hifa
(benang halus berwarna putih) disekitar terjadinya pembusukan. Pada daun bagian
bawah terlihat noda-noda warna kuning dan spora jamu terlihat sebagai bitnik-bintik
warna coklat kehitaman.
Serangan jamur pada anggrek akan
menyebabkan busuk pada akar anggrek dan busuk pada bagian daun anggrek. Jaringan
pada daun akan mengalami kerusakan. Penyakit anggrek yang disebabkan jamur
masuk ke dalam jaringan tanaman melalui stomata atau luka pada tanaman. Adanya jamur
pada tanaman tampak saat sporanya tumbuh.
- Penyakit Anggrek Akibat Mozaic
Penyakit mozaic cymbidium pada
anggrek disebabkan virus Mozaic Cymbidium. Serangan virus ini telah dijumpai
pada genus anggrek yaitu Aranthera, Cakanthe Catlleya, Cymbidium,
Grammatophyllum, Phalaenopsis, Oncidium, dan Vanda.
Gejala awal serangan berupa bercak
kholorotik (kekuningan), kemudian muncul nekrosa (jaringan mati) berbintik atau
berbaris berbentuk lingkaran. Khusus pada Cattleya, bercak tersebut berwarna
cokelat atau hitam cekung.
Penyakit Mozaic cymbidium juga tidak
dapat diobati. Penanggulan dengan bakterisida hanya ersifat pencegahan
sementara. Sebaiknya bagian tanaman yang sakit terserang virus segera dibuang
dengan cara dipangkas. Sebelum dan sesudah dipakai, alat pangkas yang digunakan
harus disterilkan.
- Penyakit Anggrek Akibat Bakteri Erwina Caratovara
Penyakit ini cepat sekali meluas dan
dapat menjalar sampai ke pucuk tanaman sehingga dalam waktu singkat tanaman
dapat mati. Khusus rizhoma dan umbi batang, penyebarannya agak lambat.
Penyakit busuk lunak atau busuk basah
(soft rot) sering kali muncul pada musim hujan. Penyebabnya bakteri Erwinia caratovora
dan Erwinia cypripedii. Gejala sakit ditandai dengan timbulnya bercak yang
berwarna lebih geap dibandingkan dengan daun yang sehat. Selanjutnya daun
menjadi lunak, berair turgornya hilang, dan mengeluarkan bau khas tidak enak.
Itulah informasi dari kami tentang penyakit
pada anggrek. Terimakasih kepada para pembaca. Semoga mendapatkan sedikit
pengetahuan dan wawasan dari kami.
Apakah Anda salah satu pecinta tanaman
Anggrek? dan masih bingung dimana belinya?
Disini kami menyediakan berbagai jenis bibit
tanaman Anggrek unggulan untuk hiasan rumah atau taman Anda. Untuk pemesanan
silahkan kunjungi https://indosuplai.com/jual-bibit-anggrek/
Posting Komentar