Anggrek Bambu termasuk anggrek tanah
yang mulai banyak dibudidayakan. Sebagai anggrek yang masih liar,rupa, warna
dan bentuknya sangat unik dan menarik bahkan dapat dikatakan cantik. Anggrek ini
diperkenalkan dalam dunia dalam peranggerakan sejak tahun 1880. Anggrek liar
berwarna putih yang dikenal dengan nama anggrek bambu. Pertama kali ditmukan
oleh J. Van Zijl de Jong pada tahun 1935 di Sulawesi – Indonesia.
Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, bunga
ini terkenal dengan nama Bletia, tanaman graminifolia
yang kemudian berubah menjadi Arundina Bambusifolia dan kini dikenal dengan
nama Arundina graminifolia. Nama “Arundina” asal mulanya dari bahasa latin “Arundo”
atau “Arundinis” yang mempunyai arti “tumbuhan jenis tebu/kumpai/gelagah”. Maksudnya
adalah bagian-bagian daun, batang, dan akar tersbut tumbuh menyerupai tanaman
jenis tebu/kumpai.
Penggolongan anggrek Bambu menurut
Shuan keng, antara lain :
Divisi : Spermatophyta
Anak Divisi : Angiospermae
Kelas :
Monocotyledoneae
Bangsa : Orchidales
Suku :
Orchidaceae
Anak suku : Orchidiodea
Marga :
Arundina
Jenis : Arundina graminifolia
Anggrek Bambu merupakan anggrek yang
tumbuh dan hidup di tanah. Cara hidupnya berumpun dan merupakan tumbuhan tera
atau herba dengan batang berumpun sisi dan anakannya berdaun banyak.
Anggrek Bambu memiliki bentuk dan
warna bunga yakni mirip bunga Cattleya. Keunikan bunga tersebut adalah pada
cara mekarnya. Keunikan bunga juga disertai dengan bentuk dan kelopak (sepal)
yang bervariasi ukurannya. Kelopak bunga berbentuk lanset dengan panjang
kelopak 5 – 6 cm dan lebar lebar 2 – 3 cm.
Anggrek Bambu memiliki daun mahkota
(petal) berbentuk meruncing dibagian atas. Bibir bunga (lip) berbentuk terompet
bertaju 3, berwarna ungu bitnik kuning atau hitam. Warna bunganya
bermacam-macam, ada yang berwarna putih, kemerah-merahan, dan ros lembayung
yang dipadu dengan warna bibir bnganya yaitu ungu berbintik kuning atau ros.
Anggrek Bambu memiliki buah anggrek
berbentuk lonjong persegi enam atau seperti kapsul (jorong) mempunyai enam
belahan. Kulit buah mempunyai rambut berwarna kuning kecoklat-coklatan. Bentuk buah
memanjang dengan perbandingan diameter dan panjang 1:5.
Anggrek Bambu memiliki bentuk daun
tanaman bunga anggrek Bambu mirip daun tumbuhan bambu. Hanya ukurannya lebih
kecil atau sempit. Bentuk daun seperti ini dalam dunia tumbuh-tumbuhan disebut
bentuk pita dengan ujung daun meruncing. Daun tersusun jarang dengan kedudukan
daun berselang-seling. Daun mempunyai pelepah, panjang 15 – 30 cm dan lebar
berkisar 0,5 – 2 cm.
Anggrek Bambu memiliki batang tanaman
berbentuk buluh, tertutup oleh pelepah daun. Panjang batangnya tersebut
berbentuk bulat dan terasa licin di permukaan batangnya. Anggrek Bambu memiliki
akar berjenis rhizome yang menyerabut. Bentuknya halus, tidak bercabang,
kecuali pada akar yng telah tua. Akar akan menyerap humus dalam tanah secara
terus-menerus untuk menjaga tanaman agar tidak menjadi kerdil.
Anggrek Bambu memerlukan persyaratan
tumbuh yang harus dipenuhi untuk dapat tumbuh dengan baik. Misalnya, lingkungan
terbuka, suasana lembab, dan tanah yang berhumus. Cara memperbanyak anggrek bambu
dapat dengan memisahkan sebagian kecil rumpun muda dari induknya atau anakan
yang berada di ujung batang.
Itulah informasi dari kami tentang anggrek Bambu.
Terimakasih kepada para pembaca. Semoga mendapatkan sedikit pengetahuan dan
wawasan dari kami.
Apakah Anda salah satu pecinta tanaman
Anggrek? dan masih bingung dimana belinya?
Disini kami menyediakan berbagai jenis bibit
tanaman Anggrek unggulan untuk hiasan rumah atau taman Anda. Untuk pemesanan
silahkan kunjungi https://indosuplai.com/jual-bibit-anggrek/
Untuk pemesanan media tanam pakis silahkan kunjungi https://indosuplai.com/jual-pakis-media-tanam-bunga-anggrek/
Posting Komentar